ONE DAY ONE BOOK





B.     Konsep Program One Day One Book
Mewujudkan budaya baca tak lepas dari langkah pembiasaan yang sangat penting dalam meningkatkan minat membaca anak. Jika membaca sudah menjadi rutinitas harian di sekolah dasar, maka siswa yang tadinya tidak tertarik membaca lama-lama menjadi terbiasa. Dengan terbiasa diharapkan anak-anak akan menjadi senang membaca dengan sendirinya. Upaya menumbuhkan minat baca ini melalu pembiasaan membaca minimal  satu buku dalam satu hari.
One Day One Book yang di singkat ODOB adalah suatu program yang membiasakan generasi muda membaca satu buku dalam satu hari, mereka dapat membaca buku yang mereka minati baik fiksi maupun  non fiksi, untuk memperoleh bahan bacaan mereka bisa meminjam dari perpustakan sekolah maupun umum atau memperloh dari internet yang berbentuk  buku elektronik, hal ini akan terintregasi dalam kegiatan persekolahan dimana sebelum mereka memulai pelajaran mereka di haruskan untuk menuliskan isi buku yang mereka baca dalam sehelai kertas yang berbentuk daun, setelah menulis mereka menempelkannya di dinding yang bergambarkan pohon, hal ini dimkasudkan agar mereka termotivasi untuk membaca, seteleh itu siswa mencatat daptar memori buku untuk merekam pengalaman membacanya dengan buku khusus. Mereka bisa mencatat judul buku, nama pengarangnya dan pengetahuan atau pesan yang mereka dapatkan dari buku tersebut. Dari sini kita bisa melihat berapa buku yang telah mereka baca sebagai dasar pemberian reward.
Pemberian penghargaan (reward)pada anak sebagai senjata ampuh meningkatkan rasa percaya diri anak dalam awal pembiasaan membaca. Sekolah maupun orang tua bisa memberikan hadiah tertentu, bisa berupa buku bacaan baru atau sekedar kartu kecil ucapan selamat pada anak karena sudah membaca sekian buku, telah dapat menulis resume dengan baik, atau mencapai level tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
C.     Implementasi Program One Day One Book
a.       Pembiasaan
Langkah-langkah kegiatan pembiasaan yang bisa dilakukan sekolah yaitu
1.      Membaca buku satu hari satu buku;
2.      Menata sarana dan lingkungan kaya literasi dengan mengelola perpustakaan sekolah, sudut baca kelas yaitu sudut di ruangan kelas yang dilengkapi koleksi buku yang ditata menarik dan area baca berupa mading (majalah dinding), keranjang baca, maupun gerobak baca. Begitu juga di UKS, kantin dan kebun sekolah siswa harus bisa mendapatkan pengetahuan baik itu kampanye hidup sehat maupun panduan berkebun;
3.      Menciptakan lingkungan kaya teks dengan memasang karya peserta didik, poster-poster pendidikan, kliping, label nama anak dan nama benda dll.
4.      Memilih buku bacaan di sekolah. Guru bisa mendampingi siswa kelas rendah memilih buku di perpustakaan.
b.      Pengembagan
Sejalan dengan langkah pembiasaan, dilaksanakan pula langkah-langkah pengembangan yang termasuk diantaranya :
1.      Catatan setelah membaca. Anak bisa diberikan tugas membuat berbagai catatan yang berhubungan dengan buku yang mereka baca. Contoh catatannya bisa tentang tokoh, kutipan favorit, membuat peta cerita, dll. Mereka mencatat dalam sehelai keretas yang berbentuk daun, kertas yang mereka isi akan di tempel pada sebuah lukisan pohon besar yang ada dinding kelas;
2.      Mencatat daptar memori buku untuk merekam pengalaman membacanya dengan buku khusus. Mereka bisa mencatat judul buku, nama pengarangnya dan pengetahuan atau pesan yang mereka dapatkan dari buku tersebut. Dari sini kita bisa melihat berapa buku yang telah mereka baca sebagai dasar pemberian reward;
3.      Pemberian penghargaan (reward)pada anak sebagai senjata ampuh meningkatkan rasa percaya diri anak dalam awal pembiasaan membaca. Sekolah maupun orang tua bisa memberikan hadiah tertentu, bisa berupa buku bacaan baru atau sekedar kartu kecil ucapan selamat pada anak karena sudah membaca sekian buku, telah dapat menulis resume dengan baik, atau mencapai level tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
Untuk membuat anak senang dan mau membaca tanpa merasa dipaksa maka kita harus berusaha membuat mereka merasa merekalah yang "mengambil keputusan" bukan mereka melaksanakan perintah. Anak akan lebih bersemangat ketika mereka melakukan sesuatu atas kemauan mereka sendiri, bukan atas perintah orang lain.
Begitu juga dengan buku, biarkan anak memilih dari beberapa buku yang telah guru pertimbangkan paling tepat. Tugas pendamping buku pun juga bisa kita buat dalam bentuk pilihan, selain membuat mereka merasa lebih bersemangat, melibatkan anak dalam menentukan kegiatannya sendiri juga meningkatkan rasa tanggung jawab anak dalam menyelesaikan tugasnya.
Harapan untuk mewujudkan budaya membaca di sekola memerlukan kerja keras dan kerja cerdas baik dari pemerintah maupun elemen pelaku di sekolah. Untuk dapat melaksanakannya harus didukung dengan ketersediaan buku bermutu yang memadai.
Mengingat pepatah lama yang mengatakan bahwa "guru kencing berdiri, murid kencing berlari" maka apa yang dilakukan guru akan melecut siswa untuk melakukan yang lebih lagi. Oleh sebab itu, sebelum menuntut siswa untuk rajin membaca sangat penting untuk membiasakan membaca di kalangan guru. 
Ketika murid mengetahui gurunya gemar membaca, mau meluangkan waktu membaca bersama di perpustakaan sekolah dan mempraktekkan pengetahuan baru maupun mendengar kisah tokoh-tokoh dunia yang diperoleh guru dari buku biografi yang telah dibacanya, maka atmosfer kelas akan berbeda, semangat membaca akan menular kepada para siswa.

Komentar

  1. Caesars Casino to Close 900+ Casino Slots - JtmHub
    Caesars Entertainment will close 시흥 출장샵 900 밀양 출장마사지 of its Caesars Entertainment has 울산광역 출장안마 announced the closing of 김천 출장마사지 900 밀양 출장마사지 slots machines to its employees

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMPUN MODEL PEMBELAJARAN SISTEM PERILAKU

RUMPUN MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL

MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK